masakan Indonesia
"yakin mau tinggal di luar negeri?"
"gak bakal kangen nih sama masakan Indonesia?"
Tidak
pernah saya pikirkan jika pada saat waktunya tinggal di Rusia akan seperti ini,
bagian tubuh kita yang kecil bahkan sebesar kepalan tangan namun sangat banyak
tuntutan nya, mari kita sebut si brengsek itu dengan panggilan “perut”, perut
tidak memita hal lain selain makanan namun bergam makanan yang ada di dunia ini
berbeda-beda dan lidah lah yang menentukan selera dari setiap manusia, okeylah
dari pada berbelit-belit mari kita sederhanakan saja masalah nya “saya kangen
masakan Indonesia” itu maslaah yang saya hadapi sekarang, masakan Indonesia
adalah masakan yang dimasak paling rempong sedunia karena banyak bumbu dan
rempah didalam nya akan tetapi nila setitik tidak rusak sebelangga (apaan tuh?)
masakan Indonesia tetap paling juara dan rasanya seperti narkoba membuat
siapapun yang meninggalkan nya kecanduan dan merindukan nya.
Masakan Rusia seperti layaknya
masakan western lain memiliki rasa hambar dan nanggung bahkan bisa dibilang
tidak ada rasanya sama sekali. Bagi orang Rusia bukan bagaimana rasanya namun
apa yang mereka makan nah itu dia yang membedakan kenapa Rusia jauh lebih maju
dibandingkan dengan Indonesia, di Indonesia saya pribadi kalo lapar tengah
malam dan tidak ada makanan hanya bermodal nasi dan garam saja sudah selesai.
Entah bagaimana untuk menutup kecanduan dan rasa rindu saya terhadap masakan Indonesia bahkan selama tinggal di Tomsk saya tak kunjung
bertemu dengan nasi karena nasi sendiri itu sangat jarang kehadiran nya di
Magazine (took kelontong Rusia) harus menunggu dulu beberapa minggu.
Saya bersumpah kalo pulang nanti ke
Indonesia dan ada uang yang cukup akan langsung go ke salah satu restoran
Padang favorit saya di Bandung “Sinar Paris” dan segera berteriak “udo Rendang
nya 4, paru nya 2, nasinya 2, sambal nya yang banyak sama teh manis nya 2” (gila ini alesan kangen apa
kelaparan?) dan kini saya harus berdiri diantara dua pilihan ke Rusia rindu
masakan Indonesia atau di Indonesia rindu sama dia tapi yang jelas selama
tinggal di Tomsk istri saya adalah koki terbaik karena dia banyak mengajari
masakan Rusia meskipun doi sering bilang kalo masakan ibunya jauh lebih enak
“ah tidak sayang masakan mu enak juga kok jangan merendah seperti itu”.
Comments
Post a Comment